Minggu, 19 April 2015

PERJUANGAN PENDIDIKAN



Perjuangan melalui pendidikan
Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemulian dan kebaikan, pada masa penjajajhan perjuangan adalah segala usaha yang dilakukan dengan pengorbanan, peperangan dan diplomasi untuk memperoleh atau mencapai kemerdekaan.
Pada pemerintahan di Indonesia untuk saat ini yaitu memprioritaskan tentang masalah pendidikan karna dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Sekarang ini pendidikan di beberapa daerah di Indonesia sudah menjalankan pendidikan geratis. Hal ini membawa dampak positif khususnya bagi para masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian rendah.mereka sudah bisa mengecap dunia pendidikan yang dulu bagi setiap orang dianggap mahal dan timbul fenomena dan paradigm bahwa pendidikan hanya milik orang kaya, orang miskin dilarang sekolah
Pendidikan merupakan suatu hak bagi setiap manusia dimuka bumi inipendidikan dapat ditempuh sedari dini hingga maut datang menjemputnya. Pendidikan pun dapat dicari dimana saja kapan saja dan dari siapa saja. Kebutuhan pendidikan setiap manusia terus bertambah dan berkembang seiringnya berjalannya waktu. Di Indonesia pendidikan diatur dan di lindungi oleh UUD, bahkan dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “dalam mencerdaskan bangsa” selain itu di dalam UUD sendiri terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang pendidikan.
Menurut UU No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan,yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam pendidikan tidak terlepas dari sejarah kehidupan manusia karena dengansejarah itu manusia dapat menjadikan tolak ukur untuk melakukan suatu tindakandi masa sekarang, apakah baik atau sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan hasilyang maksimal. Peristiwa sejarah meliputi berbagai aktivitas manusia semua bidang manusia salah satunya adalah landasan sejarah dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan hasil sejarah orang-orang sebalum kita yang berjasa dalam bidang sejarah. Oleh karena itu denganadanya landasan sejarah pendidikan di masa lalu bisa di jadikan gambaran untuk melakukan pendidikan di masa sekarang. Sehingga dalam pelaksaan pendidikandapat mengarah pada tujuan yang sebenarnya daripada pendidikan itu sendiri.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yangmerdeka dan mengisimya agar menjadi jaya adalah panjang sekali. Perjuangan ituyang dimulai dari zaman kerajaan, sudah dikumandangkan, nilai-nilai keprajuritansudah ditanamkan, dan sangat membela kerajaan sudah dikobarkan. Walaupun perjuangan ini bersifat kedaerahan, namun nilai semangat juang itu sudah cukup besar artinya bagi generasi yang mewarisi sejarah itu.Perjuangan yang bersifat daerah itu berubah menjadi perjuangan bangsa salah satunya gerakan Budi Utomo pada tahun 1908 yang digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo yang melakukan perjalanan Propagandanya dengan menggagas berdirinya Studiefounds (beasiswa) sebagai langkah pertama dalam menjungjung harkat dan martabat bangsa, yang akhirnya membangkitkan semangat para pelajar STOVA (School tot Opleiding Van Indlandsche Artsen)
Lahirnya Budi Utomo juga didasari atas rasa kebangsaan, dimana kebangsaan tumbuh daripada para pelajar, sedangkan pada waktu itu Orang yang dapat membaca dan menulis baru 1,5% dari jumlah penduduk, jadi masih sangat sedikit. Soal kebangsaan hanya soal beberapa gelintir manusia terpelajar saja. Bahkan, karena itulah maka soal kebangsaan pada waktu itu perlu dibangkitkan, terutama di hati pelajar yang belum menyadarinya. Untuk sampai kepada rakyat, mereka harus dibebaskan terlebih dahulu dari buta huruf dan kepicikan berpikir. Dan Organisasi ini berorientasi kepada gerakan Sosial, ekonomi, dan Kebudayaan. Namun gerakan ini tidak berorientasi kepada gerakan politik, karena saat itu gerakan politik dilarang oleh pemerintah Hindia-Belanda. Gerakan Budi Utomo hadir sebagai sarana atau gerakan untuk mencerdaskan bangsa agar bisa mencerdaskan nusa dan bangsa. Gerakan kaum terpelajar tersebut akan membawa perubahan dalam struktur sosial sehingga kaum intelektual akan mengurangi ruang lingkup kekuasaan elite birokrasi. Lahirnya Pergerakan Nasional juga memberi arah kepada politik kolonial terutama sebagai kekuatan yang sadar akan nilai dan kekuatan sendiri, serta yang mempunyai cita-cita untuk hidup bebas
Selain itu Budi Utomo juga bertujuan untuk menjamin kehidupan sebagai Bangsa yang terhormat dengan menitik beratkan pada soal pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan atau secara tidak langsung menyatakan kemajuan bagi Bangsa Hindia dimana jangkuan geraknya terbatas pada Jawa dan Madura serta baru meluas untuk penduduk Hindia seluruhnya dengan tidak memperhatikan perbedaan ras, keturunan, kelamin, dan agama
Dan Pada tahun 1928 Budi Utomo menambahkan suatu asas perjuangan yaitu “ikut berusaha melaksanakan cita-cita Bangsa Indonesia”. Dasar dari asas ini merupakan sebuah langkah maju, karena pada masa itu gerakan persatuan dan nasionalisme telah berkobar di tanah Nusantara. Penambahan asas tersebut merupakan bentuk dari penambahan luas gerakan Budi Utomo yang ingin memperluas ruang geraknya mencakupi seluruh Indonesia. Jadi gerakan yang awalnya hanya mencakup  Jawa dan Madura tetapi lebih luas lagi yakni bagi persatuan Indonesia. Walaupun pada awalnya Budi Utomo tidak berperan sebagai organisasi politik, namun dalam perjalanannya Budi Utomo terjun kepolitik. Hal ini terbukti pada tahun 1915 Budi Utomo ikut aktif dalam “Inlandsche Militie” dan waktu Volksraad dibentuk. Budi Utomo juga tergabung dalam “Radicale Concentratic” yakni persatuan aliran-aliran yang dicap kiri dalam Volksraad
Kelahiran Budi Utomo telah menjadi tonggak yang menumbuhkan semangat perjuangan bangsa, karana Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemulian dan kebaikan. Dan kita bisa mengambil contoh pendidikan bangsa kita dari sejarah tidak hanya pememintah, namun dari masyarakat kita sendiri perlu mendukung pendidikan Indonesia agar tidak ada lagi rakyat Indonesia yang tidak bersekolah dan buta huruf. Sehingga ada kaum-kaum penggerak perubahan yang akan membawa Indonesia Negara yang lebih maju.

Kamis, 09 April 2015

Pembelajaran IPS



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar belakang masalah
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru propesional adalah kemampuan mengorganisasi pelajaran dikelas, untuk melakukan tugas tersebut hendaknya guru memiliki ketrampilan bagaimana merencanakan pembelajaran. Dalam makalah ini diuraikan tentang dimensi dan struktur Pendidikan IPS (PIPS) yang akan menjadi dasar dan sumber pembelajaran khususnya dalam pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru. Proses pembelajaran di kelas untuk para siswa hendaknya dapat mengarakan, membimbing, dan mempermudah mereka dalam penguasaan sejumlah konsep dasar sehingga mereka dapat membentukstruktur ilmu pengetahuannya sendiri. Ppenguasaan dan pengembangan dimensi dan struktur pembelajaran dalam IPS sangat penting karena siswa sekolah menengah diharapkan mampu berfikir abstrak dan parsial, spesialis dan analitil. Untuk memfasilitasi kebutuhan ini calon guru harus mempersiapkan model-model pembelajaran yang tepat serta didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap dimensi PIPS danstrukturnya.








B.            Rumusan masalah
1.        Bagaimana dimensi pengetahuan (knowledge) dalam  pembelajaran IPS?
2.        Bagaimana dimensi ketrampilas (skills) dalam pembelajaran IPS?
3.        Bagaimana dimensi nilai dan sikap (values dan atittudes) dalam pembelajaran IPS?
4.        Apa yang dimaksud dengan dimensi tindakan (action) dalam pembelajaran IPS?

C.      Tujuan penelitian
1.        Memahami bagaimana dimensi pengetahuan (knowledge) dalam pendidikan IPS?
2.        Memahami  bagaimana dimensi ketrampialn (skill) dalam pendidikan IPS?
3.        Memahami bagaimana dimensi nilai dan sikap ( values and atittudes) dalam pembelajaran IPS?
4.        Memahami apa yang dimaksud dimensi tindakan (action) dalam pembelajaran IPS?












BAB II
PEMBAHASAN

Dimensi dan Struktur Pendidikan IPS
A.      Dimensi IPS
DimensiIPS
Dimensi dan struktur pendidikan IPS merupakan dasar dari sumber pembelajaran khususnya dalam pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh guru,agar dapat mengarahkan, membimbing dan mempermudah penguasaan sejumlah konsep dasar sehingga mereka dapat membentuk struktur pengetahuan mereka sendiri. Tugas ini sebenarnya tidak mudah mengingat kemampuan siswa sekolah memiliki latar belakang kemampuan dan lingkungan belajar yanng berbeda.oleh karna itu, sangat perlu ada upaya pencarian dan penerapan model pembelajaran agar proses belajar mengajar lebih berkualitas.

Penguasaan dan pengembangan dimensi dan struktur pembelajaran dalam PIPS Sangat penting bagi guru karna siswa  sekolah menengah diharapkan telah mempunyai kemampuan berfikir abstrak dan parsial atau spesialis serta berfikir analitis. Untuk memfasilitasi kebutuhan ini calon guru perlu memepersiapkan model pembelajaran yang tepat yang didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap dimensi PIPS dan strukturnya.

Program pendidikan IPS yang komprehensif adalah program yang mencakup empat dimensi meliputi:
1.      Dimensi pengetahuan (knowledge)
2.      Dimensi ketrampilan (skils)
3.      Dimensi nilai dan sikap (values and atitudes)
4.      Dimensi tindakan (action)

walawpun empat dimensi ini memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda satu sama lain, namun dalam proses pembelajaran dimensi ini saling tumpang tindih dan saling melengkapi untuk kepentingan analisis akademik.
1.     Dimensi pengetahuan (knowledge)
Setiap orang memiliki wawasan tentang pengetahuan sosial yang berbeda-beda.ada yang berpendapat bahwa pengetahuan sosial meliputi peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat tertentu.Ada pula yang mengemukakan bahwa pengetahuan sosial mencakup keyakinan-keyakinan dan pengalaman belajar siswa secara konseptual, pengetahuan (knowledge) mencakup:
a.       Fakta
Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa,objek, orang dan hal-hal yang terjadi (peristiwa). Dalam pembelajaran PIPS, diharapkan siswa mengenal berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dalam kehidupannya. Beberapa fakta yang dapat dibelajarkan kepada siswa kelas 1 misalnya, sebagai berikut:
·         Ada sepuluh siswa di kelas yang memiliki mainan.
·         Siswa perempuan berjumlah lima belas orang.
·         Siswa laki-laki bermain bola pada hari sabtu.
Pada dasarnya, fakta yang disajikan untuk para siswa hendaknya disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan berfikirnya. Secara umum, fakta untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek, dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karna itu, guru perlu mengupayakan agar fakta disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas masing- masing.
b.      Konsep
Konsep merupakan kata-kata atau frase yang mengelompokan, berkategori dan memberikan arti terhadap kelompok-kelompok fakta yang berkaitan. Konsep yang merujuk pada suatu hal atau unsur kolektif yang diberi label namun, konsep akan selalu direvisi disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Beberapa contoh konsep menurut disiplin ilmu-ilmu sosial, sebagai berikut.
tradisi
perubahan
kontinuitas
konflik
kooperasi
nasionalisme
kolonialisme
imperalisme
revolusi
Perilaku
kerja kelompok
hubungan antar-kelompok
persepsi
fungsi individu
keragaman
pengembangan
lokasi
pola ruang
jarak
saling
wilayah
distribusi
lingkungan
perubahan
tempat
difusi budaya
budaya
tradisi
keyakinan
akulturasi
kekerabatan
adaptasi
ritual
perubahan
budaya
etnosentris
SEJARAH
PSIKOLOGI
GEOGRAFI
ANTROPOLOGI

PENDIDIKAN IPS
POLITIK
SOSIOLOGI
EKONOMI
Pengambilan
keputusan
otoritas
kekuasaan
negara
konflik
keadilan
ham
tanggung jawab
demokrasi
masyarakat
sosialisasi
peran
status
stratifikasi social
norma dan sanksi
nilai
konflik social
mobilitas social
otoritas
produksi
distribusi
spesialisasi
pembagian kerja
konsumsi
kelangkaan
permintaan
penawaran
saling ketergantungan
teknologi

Konsep dasar yang relevan untuk pembelajaran PIPS diambil terutama dari disiplin ilmu- ilmu sosial. Banyak konsep yang terkait dengan lebih dari satu disiplin, isu-isu sosial, dan tema-tema yang berasal dari banyak disiplin ilmu sosial. Konsep- konsep tersebut tergantung pula pada jenjang dan kelas sekolah, misalnya konsep “keluarga” dapat diambil dari sejarah, antropologi, sosiolagi, bahkan ekonomi. Demikian pula konsep diatas “pariwisata” dapat di dari disiplin geografi, sosiologi, sejarah, bahkan politik.
Konsep yang dibentuk secara multi disiplin, seperti multi kultural, lingkungan, urbanisasi, perdamaian, urbanisasi dan globalisasi, berasal dari konsep disiplin tradisional dan menjadi pemerkaya bagi kajian IPS. Konsep-konsep ini muncul karena adanya kepedulian dan persepsi sosial serta munculnya permasalahan sosial yang semakin komplek. Hal ini telah dipandang sebagai cara alternatif dalam mengorganisasikan konsep-konsep IPS.
c.       Generalisasi
Generalisasi merupakan suatu ungkapan/pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling terkait.generalisasi memiliki tingkat kompleksitas isi disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa misalnya,
·         Apabila orang tidak mau memelihara hewan peliharaanya, maka hewan tersebut pasti akan mati.
·         Memelihara hewan peliharaan dapat berakibat bagi orang lain disamping bagi pemiliknya sendiri.
Pengembangan konsep dan generalisasi adalah proses mengorganisir dan memaknai sejumlah fakta dan cara hidup bermasyarakat. Merumuskan generalisasi dan mengembangkan konsep merupakan tujuan pembelajaran IPS yang harus dicapai oleh para siswa dengan bimbingan guru. Misalnya bagi anak-anak kelas rendah, rumusan generalisasi disesuaikan dengan konsep dan kemampuan tingkat berfikir.’’ Semakin bertambah usia seseorang, semakin berbeda dalam kemampuan berkerja”. “Perubahan dalam teknologi dapat mengakibatkan perubahan yang tidak diperkirakan, mungkin baik atau buruk’’. Hubungan antara generalisasi dan fakta bersifat dinamis, memperkenalkan informasi baru yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan generalisasi merupakan cara yang baik untuk mengkondisikan terjadinya proses belajar bagi siswa.dengan informasi baru para siswa dapat mengubah dan memperbaiki generalisasi yang telah dirumuskan terdahulu.
2.                 Dimensi keterampilan (skills)

Pendidikan IPS sangat memperhatikan dimensi keterampilan disamping pemahaman dalam dimensi pengetahuan. Kecakapan pengolah dan penerapan informasi merupakan ketrampilan yang sangat penting dalam mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang mampu berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat demokratis. Oleh karna itu, berikut diuraikan beberapa ketrampilan yang diperlukan sehingga menjadi unsur dalam dimensi IPS dalam proses pembelajaran.
a.    Ketrampilan dalam meneliti
b.    Ketrampilan berfikir
c.    Ketrampilan partisipasi sosial
d.   Ketrampilan berkomunikasi
Semua ketrampilan dalam pembelajaran IPS sangat diperlukan dan akan memberikan kontribusi dalam proses inkuiri sebagai pendekatan utama dalam pemblajaran IPS.
a.    Ketrampilan meneliti
Ketrampilan ini diperlukan untuk mengumpulkan dan mengelola data. Tentu banyak definisi atau pengertian penelitian, namun secara umum penelitian mencakup sejumlah aktifitas sebagai berikut:
·         Mengidentifikasikan atau mengumpulkan masalah atau isu
·         Mengumpulkan dan mengelola data
·         Menafsirkan data
·         Menganalisis data
·         Menilai bukti-bukti yang ditemukan
·         Menyimpulkan
·         Menerapkan hasil temuan dalam konteks yang berbeda
·         Membuat pertimbangan nilai

b.    Ketrampilan berfikir
Sejumlah ketrampilan berfikir banyak berkontribusi terhadap pemecahan masalah dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat secara efektif. Untuk mengembangkan ketrampilan berfikir pada diri siswa perlu ada penguasaan terhadap bagian-bagian yang lebih khusus. Ketrampilan berfikir tersebut serta melatihnya di kelas. Misalnya apa ketrampilan berfikir kritis dan kreatif? Bagaimana ketrampilan berfikir kritis dan kreatif? Bagaimana ketrmpilan berfikir kritis dan kreatif bagi siswa, ketrampilan berfikir kreatif ini dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang efektif di kelas. Beberapa ketrampilan berfikir yang dikembangkan oleh guru di kelas untuk para siswa meliputi.dikembangkan oleh guru di kelas untuk para siswa meliputi:
·         Mengkaji dan menilai data secara kritis
·         Merencanakan
·         Merumuskan faktor sebab akibat
·         Memprediksikan hasil dari suatu kegiatan
·         Menyarankan apa yang akan ditimbulkan dari suatu peristiwa atau perbuatan
·         Curah pendapat
·         Berspekulasi tentang masa depan
·         Menyarankan berbagai solusi alternatif
·         Mengajukan pendapat dari oersoektif yang berbeda

c.    Ketrampilan partisipasi sosial.
Dalam belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaimana berinteraksi dan bekerja sama dengan peran lain. Keahlian bekerja dalam kelompok sangat penting karna dalam kehidupan masyarakat begitu banyak orang yang menggantungkan hidup melalui kelompok. Beberapa ketrampilan partisipasi sosial yang perlu dibelajarkan oleh guru meliputi:
·         Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh ucapan terhadap orang lain
·         Menunjukkan rasa hormat dan perhatian terhadap orang lain
·         Berbagi tugas dan pekerjaan dengan orang lain
·         Berbuat efektif sebagai anggota kelompok
·         Mengambil berbagai peran kelompok
·         Menerima kritik dan saran
·         Menyesuaikan kemampuan dan tugas yang harus diselesaikan

d.   Ketrampilan berkomunikasi
Pembelajaran merupakan upaya untuk mendewasakan anak manusia. Salah satu ciri seseorang yang dewasa adalah mereka yang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara baik. Oleh karna itu pengembangan kemampuan berkomunikasi merupakan aspek yang penting dari pendekatan pembelajaran IPS khususnya dalam inkuiri sosial. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan pemahaman dan perasaanya secara jelas, efektif dan kreatif. Walawpun bahasa tulisan dan lisan telah menjadi alat berkomunikasi yang paling bias, guru hendaknya selalu mendorong para siswa untuk mengungkapkan gagasannya dalam bentuk lain, seperti dalam film, drama, seni (suara, tari, lukis), pertunjukan, foto bahkan dalam bentuk peta. Para siswa hendaknya dimotifasi agar menjadi pembicara dan pendengar yang baik.
3.  Dimensi nilai dan sikap (values and attitudes)

Pada hakikatnya, nilai merupakan sesuatu yang berharga. Nilai yang dimaksud disini adalah seprangkat keyakinan atau prinsip prilaku yang telah mempribadi dalam diri seorang atau kelompok masyarakat tertentu yang terungkap ketika berfikir atau bertindak. Umumnya, nilai dipelajari sebagai hasil dari pergaulan atau komunikasi antarindividu dalam kelompok seperti keluarga, himpunan keagamaan, kelompok masyarakat atau persatuan dari orang-orang yang satu tujuan. Nilai yang ada dalam masyarakat sangat bervariasi sesuai dengan tingkat keragaman kelompok masyarakat. Heterogenitas nilai ini menimbulkan masalah tersendiri bagi guru dalam pembelajaran IPS di kelas. Di satu pihak nilai dapat masuk ke dalam masyarakat dan tidak mungkin steril  dari isu-isu yang sedang menerpa dan terhindar dalam masyarakat demokratis. Agar ada kejelasan dalam mengkaji nilai di masyarakat, maka nilai dapat dibedakan menjadi dua.

a.    Nilai substantif
Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Dalam pembelajaran nilai substantif, para siswa perlu memahami proses-proses. Lembaga-lembaga dan aturan aturan untuk memmecahkan konflik dalam masyarakat demokratis. Dengan itu siswa mengetahui ada keragaman nilai dalam masyarakat dan mereka perlu mengetahui isi nilai dan implikasi dari nilai-nilai tersebut. Dengan belajar nilai substantif, siswa seyogyanya menjadi terampil dalam mengenal dan menganalisis kedudukan nilai dari aneka ragam kelompok dengan mengajukan pertanyaan :
·         Apa yang dilakukan oleh kelompok, individu, bangsa saat ini atau pada saat masa lalu?
·         Apa alasan mereka?
·         Pertunjukan apa yang penting bagi mereka?
·         Apabila anda punya jabatan apa yang akan anda lakukan?
Manfaat lain dari belajar nilai substantif adalah siswa akan menyatakan bahwa dirinya memiliki nilai tertentu. Guru harus mampu menjelaskan bahwa siswa membawa nilai yang beragam ke kelas dengan latar belakang yang berbeda, agama dan budaya. Program pembelajaran IPS hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan, merefleksikan, dan mengartikulasikan nilai-nilai yang dianutnya.
b.        Nilai prosedural
peran guru dalam dimensi nilai sangat penting terutama dalam melatih siswa sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran di kelas. Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan antara lain nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain. Nilai kunci ini merupakan nalai yang menyokong masyarakat demokratis, seperti: toleran terhadap pendapat yang berbeda.
4.     Dimensi tindakan (action)
Tindakan sosial merupakan dimensi PIPS tang sangat penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Dimensi sosial dapat dibelajarkan pada semua jenjang dan semua tingkat kelas kurikulum IPS. Dimensi sosial untuk pembelajaran IPS meliputi tiga model aktifitas sebagai berikut.
·         Percontohan kegiatan dalam memecahkan masalah di kelas seperti cara bernegoisasi dan bekerjasama.
·         Berkomunikasi dengan anggota masyarakat dapat diciptakan misalnya dengan kelompok masyarakat pecinta lingkungan masyarakat pengrajin, masyarakat petani.
·         Mengambil keputusan dapat menjadi bagian kegiatan kelas khususnya pada saat siswa diajak melakukan kegiatan inkuiri.

B.        Struktur IPS
Model pembelajaran alternatif untuk bidang ilmu-ilmu sosial telah diperkenalkan dengan beragam istilah seperti model inkuiri, problem solving, berfikir kritis, pengambilan keputusan, dan sebagainya. Model pembelajaran lebih banyak menekankan pada pembelajaran siswa secara aktif, baik aktif secara fisik,psikis, spiritual dan emosional.untuk menyajikan materi penuh dengan muatan konsep, generalisasi dan teori, Marlin L.Tanack (1969)memperkenalkan model pembelajaran konsep, generalisasi dan konstrukyang dikenal dengan “A Model of A Structure of Knowledge” model struktur ilmu pengetahuan. Model merupakan wakil dari sesuatu. Model dapat berupa bentuk asli.
C.      Model struktur pengetahuan
Menurut tankck (1969) pengetahuan (knowledge) dianggap sebagai hasil karya intelektual yang dikembangkan oleh manusia melalui proses psikologisnya. Model ini berusaha membedakan jenis-jenis pengetahuan yang berbeda-beda dan mengorganisasikanya dalam suatu struktur, model dapat mewakili suatu cara bagaimana pengetahuan yang bersifat abstrak ini dapat digolongkan dan disusun sehingga para guru dapat dengan mudah merancang pengajaran dan para siswa lebih mudah lagi belajar. Keberhasilan dalam pengembangan model struktur ilmu pengetahuan dapat diuji dengan jawaban atas pertanyaan: apakah guru merancang pembelajaran tentang pengetahuan itu efektif? Dan apakah siswa terbantu dalam belajar. Model struktur ilmu pengetahuan terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
Construct
Generalization
Concept
Fact  and attributes

c
c


 






a.    Atribut
Atribut adalah karakteristik atau sifat jumlah benda,peristiwa atau ide yang dapat dibedakan. Atribut ini adalag ciri-ciri  dianggap sama serupa atau berbeda. Misalnya traktor yang digunakan dalam pertanian dan gergaji yang digunakan untuk memotong kayu bukanlah barang yang sifatnya alamiah karna dibedakan oleh atributnya “buatan manusia” . petani dan penebang kayu dan penebang kayu yang masing-masing bekerja di bidang industri memiliki karakteristik sebagai “pekerja”. Atribut dapat didasarkan pada fakta berupa informasi konkrit  yang dapat diferifikasikan dari laporan orang lain atau hasil pengamatan langsung seseorang. Misalnya bahwa pohon-pohon itu alamiah traktor itu buatan manusi, misalnya apat dilihat atau dibaca petani dan penebang kayu sama-sama pekerja, informasinya dapat diperoleh melalui orang lain atau melalui pengamatan langsung. Atribut dapat diketahui menurut tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Beberapa atribut dapat dengan mudah dinyatakan sedangkan lainnya mungkin dapat dipahami dan digunakan namun tidak diungkapkan.
b.    Kelas
Kelas adalah pengelompokan kategori benda-benda, peristiwa atau pemikiran. Setiap kelas meliputi benda-benda yang memiliki kesamaan atribut dan mengabaikan atribut-atribut yang berbeda atau tidak ada kaitanya. Contohnya petani yang menanam jagung dan menebang kayu yang memproduksi kayu mungkin termasuk/mamiliki atribut sebagai pekerja atau mereka dapat ditempatkan dalam kategori yang berbeda karena yang satu bekerja menggunakan traktor sedangkan satunya bekerja menggunakan gergaji. Pengkelasa merupakan suatu hal yang biasa dan banyak kegunaanya. Semua orang yang kita ketahui kita tempatkan dalam beragam kelas, seperti laki-laki-perempuan, kaya-miskin dan lainya.
c.    Simbol
Simbol merupakan cara yang bermanfat untuk mengkomunikasikan tentang kelas. Setiap kelas dapat dirujuk dengan simbol, simbol menunjukan kelas, simbol dapat berupa kata-kata, tanda gerak mimik, nomor angka, atau lainya. Simbol merupakan cara yang bermanfaat untuk mengkomunikasikan tentang kelas. Kelas semua benda yang digunakan dalam produksi mungkin cocok disebut “sumber-sumber produksi” atau “faktor-faktor produksi”. Benda-benda seperti tanah dan pohon dapat dirujuk sebagai sumber alam. Kelas benda-benda buatan manusia yang digunakan untuk memproduksi dapat dinamakan “modal”. Kelompok orang yang berkerja menghasilkan sesuatu barang disebut “tenaga kerja” (buruh) atau “ sumber daya manusia”

Faktor-faktor
3. modal
1.    modal



2. tanah



1.      buruh




 





Gambar: kelas dan subkelas
d.   Konsep
Konsep merupakan pokok pengertian yang bersifat abstrak yang menghubungkan orang dengan kelompok benda, peristiwa ataupun pemikiran. Lahirnya konsep karena adanya kesadaran atribut kelas yang ditunjukan oleh simbol.
Konsep bersifat abstrak dalam pengertian yang berkaitan bukan dengan contoh tertentu melainkan dengan semua anggota kelas. Konsep dapat dianggap sebagai suatu model kelompok benda yang terpikirkan konsep ‘’buruh” misalnya, dapat dipandang sebagai kesan mental tentang semua yang memiliki ciri umum pekerja. Dengan demikian konsep merupakan cara berfikir menggeneralisasikan sejumlah anggota kelas yang khusus kedalam suatu  contoh model yang tidak nampak termasuk atribut semua contoh yang berbeda-beda.
Konsep bersifat subjektif dan menyatu. Semua orang membentuk konsep dari pengalamannya sendiri. Dari pengalaman seperti mencatat contoh-contoh dan mendengarkan diskusi yang melibatkan kelas, setiap orang akan sadar pengertian dan atribut.
Konsep merupakan kesadaran mental internal yang mempengaruhi perilaku yang tampak. Konsep-konsep yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat diperoleh dari konsep disiplin ilmu atau dari konsep yang telah biasa digunakan di lingkungan kehidupan siswa atau masyarakat setempat.
Jenisperilaku yang menunjukkanpengetahuantentangkonsep
Contohperilakutentangkonsepsumberdayaalam, buruh, modal.
PENGELOMPOKAN. Diberikansejumlahcontohgambar orang yang berpakaianberbeda-bedasesuaidenganprofesinya, siswaakandapatmengidentifikasicontohgambardan yang bukancontohgambardarisuatukonsep.
Ketikadiberikancontohgambar: dokter, sekretaris, turis, danbayi, kemudiandiajukanpertanyaan, gambarmankah yang termasukkelompoktenagakerja, siswamemilihdokterdansekretarissebagaiprofesitenagakerja, bukanturisdanbayi.
APLIKASI. Diberikanmasalahbarudenganmemanfaatkanpengetahuankonsepumum, siswaakanmenggunakankonsepuntukmemecahkanmasalah.
Apabiladitanya, apakahperbedaanantaramengolahtanahmenggunakancangkuldanmengolahtanahmenggunakantraktor, siswamenjawabbahwa yang pertamabanyakmemerlukanbanyaktenagakerjamanusiasedangkan yang keduamemerlukanbanyak modal.
SINTESIS. Diberikanmotivasi, siswaakandapatmembuatcontoh-contohkonsep yang unik.
Apabiladimintapendapatbagaimanacaramemanfaatkanrumputlautsebagaibahanmakanantambahandanmengemukakanapakahsumberalam, tenagakerjadanmodalnya, siswamungkinmenjawab ‘manisanrumputlaut” danrumputlautsebagaisumberalam (bahanmentah), mesinmengolahsebagai modal dan operator mesinsebagaitenagakerja.

e.    Generalisasi
Generalisasi merupakan penekanan suatu hubungan yang terjadi antara atau antarkelas/kelompok. Pengertian yang dimaksud dalam generalisasi dapat disebut preposisi, hipotesis, inferensi, kesimpulan, atau prinsip. Arti generalisasi ini biasanya dikomunikasikan secara verbal dalam suatu pernyataan, seperti “Lembaga-lembaga sosial cenderung ada di lingkungan masyarakat manusia”. Pernyataan ini mengandung simbol untuk membentuk generalisasi.Hubungan yang ditegaskan dalam bentuk pernyataan, seperti “sumber daya alam, tenaga kerja dan modal digunakan dalam berbagai proses produksi ” merupakan contoh generalisasi. Untuk memahami suatu generalisasi, perhatikanlah beberapa prisip berikut ini:
·         Generalisasi meliputi antar dua tau lebih konsep.
·         Generalisasi bersinggungan dengan kelas  kelompok secara menyeluruh. Secara luas dapat diterapkan hal-hal yang bersifat umum bukan hanya kepada hal-hal yang khusus
·         Generalisasi merupakan abstraksi yang tingkatnya lebih tinggi dibanding konsep. Sebagai pengertian dari suatu hubungan abstrak antar konsep-konsep yang abstrak, generelisasi lebih abstrak daripada konsep.
·         Generalisasi berdasarkan pada inferensi. Generalisasi berasal dari pemikiran bukan dari pengamatan. Kita dapat dengan mudah melihat bahwa sumber daya alam tenaga kerja, dan modal digunakan dalam pertanian dan perhutanan.namun kita melihat bahwa semuanya dapat digunakan dalam semua proses produksi.
·         Generalisasi merupakan penegasan yang dapat dianggap sebagai kebenaran dan ketepatan. Apakah generalisasi itu benar dan akurat dapat diuji. Apabila orang setuju dengan konsep-konsep yang digunakan dalam generalisasi bahwa “sumber daya alam, tenaga kerja dan modal digunakan dalam semua proses produksi”, dapat diuji dengan cara membuktikannya melalui proses inkuiri.
·         Generalisasi bukan pernyataan atau penegasan yang verbalisme melainkan pernyataan yang kebenarannya perlu dibuktikan melalui perilaku yang tampak.
Jenis prilaku generalisasi
ContohPerilaku
PENGELOMPOKAN. Diberikan kasus-kasus batu, siswa akan dapat mengidentifikasikan kasus-kasus yang positif, negatif, dan bukan kasus.
Ketikaditanyaapakahsumberdayaalam, tenagakerja, dan modal digunakandalamindustri,siswadapatmenjawab “ya” danmengidentifikasicontoh-contohsumberdayaalam, tenagakerjadan modal.
APLIKASI. Diberikanmasalahbarudenganmemanfaatkanpengetahuankonsepumum, siswaakanmenggunakankonsepuntukmemecahkanmasalah.
Apabiladitanya, apakahperbedaanantaramengolahtanahdenganmenggunakancangkuldanmengolahtanahdenganmenggunakantraktor, siswamungkinmenjawabbahwa yang pertamamemerlukanbanyaktenagakerjamanusia, sedangkan yang keduabanyakmemerlukanbanyak modal.
SINTESIS. Diberimotivasi, siswaakandapatmembuatcontoh-contohgeneralisasi yang unik.
Apabiladimintapendapatbagaimanamembuatkursitamu, siswamungkinmemasukkancontoh-contohsumberdayaalam (kayu), tenagakerjadan modal dalammenggambarkan proses produksi.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Program pendidikan ips yang komprehensif mencakup empat dimensi yaitu:
1.    Dimensi pengetahuan (knowledge) mencakup konsep, fakta dan generalisasi.
2.    Dimensi ketrampilan (skills)  mencakup keterampilan meneliti, ketrampilan berfikir, ketrampilan partisipasi sosial, ketrampilan berkomunikasi
3.    Dimensi nilai dan sikap (values and attitudes)  terdiri dari nilai substantif dan prosedural
4.    Dimensi tindakan (action) merupakan dimensi PIPS tang sangat penting karena tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif


B.            Saran
1.             Dalam pengajaran IPS hendaknya guru perlu ada upaya pencarian dan penerapan model-model pembelajaran agar pembelajaran lebih berkualitas.
2.             Calon guru hendaknya memiliki kemampuan atau ketrampilan dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kelas.











DAFTAR PUSTAKA

Supriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung : PT. Remaja rosdakarya